Selasa, 29 November 2011

KEEP STRONG WHEN TROUBLE


Minggu, 29 Mei 2011
 Tanpa kuduga tangisku membuncah dan menyatu bersamaan dengan siraman air wudhu. Mencoba menghapus lelehannya dengan membasuh banyak air ke wajahku. Air mata boleh hilang bersama air wudhu. Tapi luka itu…
Tidak, aku tidak menyebut semua yang kudapat adalah beban. Tapi hanya rasa letih yang terkumpul menunggu untuk diistirahatkan sejenak. Di simpan dan kuambil satu persatu untuk kuhadapi dan kupintal benang kusut masalah yang kuhadapi itu. Ya, hanya itu.
Menangis, menyendiri, merangkul hatiku sejenak, untuk bangun lagi, bangkit lagi, menghadapi hari lagi dan bermain bersamaan melajunya waktu.
Terkumpul…semuanya hadir menyembul dalam benakkku. Tentang bapak dan ke tiga adik-adikku. Tentang mama, tentang semangat kuliahku yang sekarat, tentang novelku yang tak kunjung diterbitkan, tentang perasaanku yang ku kubur hidup-hidup menyisakan nafas terakhir. Semuanya bersua dalam waktu yang tak terduga. Membuncah…
Sekali lagi kukatakan bahwa ini bukan beban. Aku hanya letih. Hatiku sedang keram. Menyendiri dan merenung bagiku adalah obat. Ingat! Aku sedang berlatih menepa kekuatan otot-otot hati, jiwa dan imanku. Aku sudah menuliskan mimpi-mimpiku untuk kuwujudkan. Tak hanya jadi tempelan di lemari kamarku. Itu harus kuwujudkan.
Menghapus air mataku sendiri, menyemangati diriku sendiri. Keep strong when trouble
Di kelas VII G, 20.30 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar